Brantas Abipraya Wujudkan Komitmen Hijau, Berkolaborasi Olah Sampah di Likupang
Likupang, 4 November 2025 – PT Brantas Abipraya (Persero) implementasikan program pengelolaan sampah ramah lingkungan di Likupang. Lewat program Kolaborasi Olah Sampah BUMN di Likupang merupakan inisiatif Kementerian BUMN sejak tahun 2022 yang saat ini bertransformasi menjadi Badan Pengaturan (BP) BUMN, sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
“Ini merupakan langkah Brantas Abipraya dalam menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui kegiatan pengelolaan dan pengolahan sampah di Kawasan Likupang, Sulawesi Utara. Lewat Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan berfokus pada pengurangan sampah serta pemberdayaan masyarakat di sekitar Likupang,” ujar Tumpang Muhammad, Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya.

Brantas Abipraya melaksanakan program pengelolaan sampah ramah lingkungan di Likupang
Ditambahkan Tumpang Muhammad, aksi ini merupakan bagian dari komitmen Brantas Abipraya dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 11 tentang Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan serta poin 13 tentang penanganan Perubahan Iklim. BUMN konstruksi ini berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi masyarakat untuk turut berperan aktif menjaga lingkungan, terutama di kawasan wisata prioritas.
Sebagai informasi, BP BUMN menunjuk 28 BUMN dalam program ini dan dibagi ke dalam 2 tahap, tahap 1 pada tahun 2022-2023 telah dilakukan penyediaan sarana dasar pengelolaan sampah dan edukasi lingkungan serta pembangunan Rumah Bakti BUMN di Desa Likupang yang kini telah menjadi ruang bersama yang hidup sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Tahap kedua (2023–2025) berfokus pada pengembangan kapasitas masyarakat dan pengembangan ekonomi sirkular melalui revitalisasi gazebo di Pantai Paal, penyediaan mesin olah sampah, serta pelatihan teknis dan kewirausahaan di Rumah Bakti BUMN. Program ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pencapaian SDGs 11, 12, dan 13 yang termasuk dalam Pilar Lingkungan, berfokus pada pembangunan kota yang berkelanjutan, jaminan pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta aksi mendesak untuk mengatasi perubahan iklim.
Sebagai tindak lanjut dari rangkaian program tersebut, 28 BUMN ini telah melaksanakan kegiatan dengan tema “Monitoring Evaluasi Program Kolaborasi Olah Sampah Likupang dan Serah Terima Rumah Bakti BUMN” untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan sampah dan bermanfaat bagi masyarakat setempat (21/10).
Penandatanganan peresmpian programpengelolaan sampah lingkungan
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas program yang telah berjalan sejak 3 tahun lalu, selain membantu menjaga kebersihan daerah kita, pelatihan dan pendampingan yang diberikan sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif dari sisi lingkungan maupun ekonomi”, ujar Novly, sekretaris daerah Kabupaten Minahasa Utara.
Program ini merupakan hasil sinergi 28 BUMN yang bersama-sama berkomitmen mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan, yaitu Brantas Abipraya, IFG, Jamkrindo, Jasa Raharja, Askrindo, Jasindo, WIKA, Pelindo, PNM, PLN, BNI, PP, Perum Peruri, BTN, BRI, Perum LPPNPI (Airnav), Hutama Karya, PELNI, Adhi Karya, Garuda Indonesia, Perum Perumnas, Angkasa Pura, ASDP, RIU, Nindya Karya, PTPN I, Perum Bulog, dan Semen Indonesia. Kolaborasi antar-BUMN ini diharapkan menjadi bentuk nyata untuk Indonesia yang bersih, berdaya, dan berkelanjutan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Sejumlah 28 BUMN bersama-sama mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan
“Inisiatif ini juga selaras dengan Asta Cita ke-3, 4, dan 6 Pemerintah yang mendorong kewirausahaan, pemerataan ekonomi, dan pembangunan SDM sehingga harapannya program ini memberikan dampak nyata yang berkelanjutan bagi masyarakat Likupang, baik dalam pengelolaan lingkungan maupun pemberdayaan ekonomi desa”, tutup Edi Eko Cahyono, Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BP BUMN.
Dengan program pengolahan sampah ini, Brantas Abipraya tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, menuju Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa pembangunan infrastruktur yang baik harus sejalan dengan pelestarian lingkungan. Melalui program ini, Brantas Abipraya ingin memberikan nilai tambah bagi masyarakat Likupang dan mendukung pengembangan pariwisata hijau di Indonesia,” tutup Tumpang Muhammad, Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya.
