Progress Pembangunan Kantor Gubernur Sulbar Pasca Gempa, Target Selesai Tahun Ini
26 Januari 2023Sulbar, 26 Januari 2023 – Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak pasca gempa pada akibat gempa 6,2 magnitudo pada Januari 2021 yang lalu, saat ini progress pembangunannya telah mencapai 24%. PT Brantas Abipraya (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi yang mendapatkan kepercayaan dalam rekonstruksi bangunan kantor Gubernur Sulut terus fokus mengerjakan agar dapat mencapai target selesai Juni tahun ini.
“Sebagai kontraktor, Brantas Abipraya akan memastikan pekerjaan Kantor Gubernur ini dapat tuntas tepat waktu dengan tepat mutu dan biaya. Tentunya dengan memperhatikan penerapan K3 di lingkungan proyek,” ujar Purnomo selaku Direktur Operasi 1 Brantas Abipraya.
Menambahkan penjelasannya, Purnomo juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan Kantor Gubernur Sulbar, ruang lingkup pekerjaan Brantas Abipraya meliputi pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing (MEP), serta pekerjaan lansekap. Dibangun dengan masa pelaksanaan 390 hari kalender dan 180 hari kalender masa pemeliharaan, Kantor Gubernur ini nantinya akan dibangun tiga lantai.
Gedung ini dibangun di atas lahan seluas 12.501 meter persegi (m2). Dengan total luas bangunan 9.683 meter persegi, lantai 1 gedung ini memiliki luas 2.663 m2, lantai 2 dan 3 seluas 2.557 m2, serta luas lantai atap sebesar 1.869 m2.
Sebagai tambahan informasi, gempa di Mamuju yang terjadi Januari 2021 lalu berpusat enam kilometer timur laut Kabupaten Majene 2,98 LS-118,94 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa susulan dengan magnitudo 6,2 kembali terjadi dan berlangsung selama 5 hingga 7 detik.
Getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makassar dan Palu dan mengakibatkan sejumlah gedung rusak, termasuk Rumah Sakit Mamuju, Kantor Gubernur Sulawesi Barat dan RSUD Mamuju. Gempa ini juga mengakibatkan longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju, sehingga akses jalan terputus. Tak hanya melakukan rehabilitasi bangunan, aksi tanggap darurat yang dilakukan Brantas Abipraya pasca gempa untuk membangkitkan Sulawesi Barat lainya adalah mengerahkan alat berat untuk membongkar reruntuhan bangunan rumah dan gedung, tumpukan beton dan besi-besi.
“Langkah-langkah ini merupakan upaya Brantas Abipraya sebagai BUMN konstruksi yang selalu ada untuk Indonesia dalam memberikan yang terbaik, khususnya masyarakat Mamuju. Kami optimis pembangunan gedung ini dapat selesai tepat waktu agar manfaatnya dapat segera dirasakan dan dapat menunjang produktivitas Pemerintahan Daerah Sulbar,” tutup Purnomo.